SOCIAL MEDIA

Minggu, 12 Desember 2010

my adventure part 1: Batavia

Kamis, 09 Desember 2010

Oke, sebenarnya perjalanan yang akan aku lalui pada hari ini tidak kurencanakan sama sekali.
Ini dimulai dari pengumuman mantan komti di kelasku yang anak DPM. Dia mengumumkan kalau siang itu bakal ada aksi memperingati hari antikorupsi sedunia di bundaran HI. 
Aha. aku yang saat mendengar pengumuman itu sedang main hp, langsung aja perhatian, dalam hati aku berkata, 'wah, pengen ikut >.<' .
Aku pun mikir2, kesempatan banget nih, hari ini gak ada responsi maupun praktikum, cuma kuliah full, jadi kalau mau bolos...haha, bisa banget.
Temenku yang anak DPM itu ikut ngomporin, katanya waktu kemarin ada aksi memperingati x tahun pemerintahan SBY-Boediono, anak-anak kelasku nggak bisa ikut karena hari itu ada praktikum, jadi, karena sekarang cuma ada kuliah, kita bisa memanfaatkannya. hahaha.

Akhirnya, aku pun ikut bersama beberapa teman sekelasku. Yang cewek bertujuh, yang cowok nggak tahu berapa, pokoknya lumayan gitu.
Kita gabung dengan anak-anak IPB yang lain. Awalnya, kita tahunya bakal naik bus IPB, tapi, ternyata karena ada kendala di perizinan, kita bakal ke jakarta naik kereta terus bus.

Well, gak masalah.

So, jam 11 lebih kita cabut dari student centre naik angkot menuju ke stasiun Bogor. Kayaknya dulu aku udah pernah ke sana, beberapa tahun yang lalu. Tapi, aku lupa juga.
Kita nyampe di stasiun jam 12 lebih dikit. Kereta bakal berangkat jam 12.20, jadi kita-rombongan dari IPB pada sholat dhuhur dulu di mushola yang lumayan mini.
Kita naik kereta apa?
Kereta ekonomi.
Berapa harga tiketnya?
Rp 2000, 00. 
Sama kayak ongkos naik angkot. 
Wow, aku nggak sabar pengen liat keretanya.

Setelah semua kelar sholat, kita menuju kereta yang akan membawa kami ke jakarta.
Kereta masih kosong sih, jadi bisa milih-milih tempat duduk.
Komentar?
Hm, ya, begitulah, seperti fasilitas-fasilitas publik pada umumnya di Indonesia. Kurang terawat, kurang bersih, dll.
Sudah lumayan lama kami menunggu, tapi keretanya nggak berangkat-berangkat juga.
Akhirnya, aku tanya ke temanku yang anak Bogor, 'kapan berangkatnya nih?'
dia menjawab, 'ntar, kalo kereta yang mahal udah berangkat.'
alisku pun mengerut heran mendengar jawabannya.
hah? pengaturan macam apa ini?
Aku pikir, temenku itu cuma bercanda, tapi, ternyata emang bener.
Beberapa saat setelah pakuanexpress-kereta mahal itu-yang ada di seberang rel berangkat, kereta ekonomi gak AC yang aku tumpangi pun melaju.

Woho, pemandangan berupa rumah2 pun tersaji dari balik jendela. 
Aku lupa rasanya naik kereta. Jadi, rada takjub aja waktu perjalanan. Haha. Parah!

Banyak banget pedagang yang lalu lalang di dalam kereta. Yah, namanya juga kereta ekonomi gitu.
Aku kan belum terbiasa melihat yang seperti itu, jadi setiap ada pedagang lewat, aku liatin aja, eh, ternyata beberapa dari mereka berhenti di depanku.
Aduh2, aku kan cuma ngeliatin, nggak niat beli...
Temanku yang anak bogor, ketawa aja ngeliat aku. Dia bilang 'kalo lu ngeliatin, dikira mau beli.' 
Oh...

Perjalanan yg lumayan lama karena kereta berhenti di semua stasiun yang dilewati.
Aksi bakal mulai jam 13 tapi, ini udah lewat.
Alamat telat deh.
Seingatku, jam 14 lebih kita baru nyampe di stasiun Cikini ato kurang ato lewat?
Hoho, lupa.
Karena aku nggak konsen ke jam. Sibuk ngeliatin jakarta.Wkwkwk. Parah!
Setelah sampai di stasiun Cikini, kita naik bus carteran.
Beberapa menit yang gak sebentar berlalu, akhirnya kita turun di jalan. Aku gak tau jalan apa.
Instruksi dari kak presma, kita bakal jalan untuk ngejar massa aksi.
Kita baris rapi dan jalan, diliatin orang-orang.
Tapi, peduli amat.
Aku sibuk ngeliatin gedung-gedung di sebelahku; museum nasional, dll.
Baru beberapa meter, massa aksi mulai keliatan, kita disuruh langsung masuk barisan begitu mereka lewat.
Wow, inilah mahasiswa, dengan idealismenya turun ke jalan untuk beraksi.
Mulailah teriakan2 hidup mahasiswa!, dll. Nyanyi totalitas perjuangan, dll.
Karena saat masuk barisan buru-buru, aku jadi ada disebelah anak UNJ, temen-temenku yang lain menyebar.
Akhirnya, massa aksi berkumpul di depan istana negara.
Kita teriak2 dan mendengarkan orasi yang menuntut penuntasan kasus-kasus korupsi di Indonesia.
Well, seru.
Tapi, semoga itu cuma bukan omong kosong ya.
Suatu saat nanti, kalau kita sudah duduk di kursi pemerintahan, jangan ada yang lupa kalau kita mengusung kebenaran untuk kepentingan rakyat.
Karena barisan rada gak rapi dan aku juga pindah-pindah, beberapa saat kemudian aku sudah berada di sebelah temenku, Resty dan Sekar.
Orasi lagi dan kita disuruh berpencar. Gak boleh berada di sebelah temen yang sama jas almamaternya.
Widih...
Heboh deh.
Aku bergeser dikit dan kemudian aku sudah berada di sebelah anak FKM UI.
Namanya Ambar, semangat banget dia. 
Nggak lama, dia minta tukeran kancing jas almamater.
Haha.
Aksi berlangsung damai.
Tapi, sempet juga hampir rusuh karena bapak polisi mulai emosi. Eh, nggak tau juga siapa yang mulai, karena peristiwa itu terjadi di bagian bunker, sedangkan aku ada di dalam border.
Jauh.


Pukul 16 mendekati 16.30, aksi selesai.
Rombongan dari IPB ngumpul buat foto2 bentar kemudian dilanjut sholat ashar di mushola RRI.
Lelah?
Kakiku sakit.
Tapi, ini menyenangkan.
Pukul 17 lebih kita mulai jalan pulang.
Aku pikir bakal naik kereta lagi. Tapi, ternyata kita bakal touring bus.
Masuklah kita ke shelter busway.
Oho. This is for the first time.
Asyik?
Lumayan. busway penuh banget karena saat itu jam pulang kantor.
Banyak busway lewat tapi, kita ditolak terus karena busway udah kepenuhan.
Tapi, akhirnya aku dan mawar, farah, rizka bisa masuk salah satu busway.
Aku dan rizka bukan orang jabodetabek, jadi bener2 buta. Kita ngikutin farah dan mawar aja karena mereka sepertinya udah hafal jakarta meski mereka orang bogor.
Sepanjang perjalanan aku ngeliat banyak.
Yang paling inget adalah kedubes Jepang, haha.

Kita turun di shelter Dukuh Atas.
Temen-temen yang lebih dulu sampai banyak yang duduk-duduk di shelter.
Ekspresi mereka macam-macam. 
Tapi, kebanyakan kelihatan lelah.
Kami menunggu.
Aku melihat-lihat.
Orang jakarta udah mulai mirip orang new york.
Jalannya cepet banget, keliatan buru-buru. Kalau kesenggol orang dikit, ekspresinya langsung nggak ramah.

Pukul 17 hampir 18 kita ganti bus umum. Kalau naik busway lagi bisa sampe tiga kali lagi. Padahal, sekali aja udah luar biasa ribet.
Kita naik bus damri AC menuju kampung rambutan.
Aku duduk persis di sebelah jendela.
Jadi, bisa melihat jakarta yang beranjak malam. 
Macet.
Aku melihat balai sarbini, planet hollywood, hokahokabento (aku kelaparan saat itu!).
Saat memasuki jalan yang udah mulai lega, jakarta kelihatan cantik dengan bangunan-bangunan pencakar langit dan lampu-lampunya itu.
Haha. Tapi, mungkin akan kelihatan jauh berbeda kalau siang hari.
Pukul 19 udah lewat.
Alamat bakal menjamak sholat maghrib dan isya.

Pukul 20 lewat kita sampai di kampung rambutan untuk berganti bus lagi menuju bogor.
Wow. Luar biasa.
Aku pikir bus nya bakal sama kayak yang tadi.
Besar dan berAC. Jadi, aku bisa tidur sebentar. 
Ternyata, busnya bus kecil yang udah mulai rusak disana-sini.
Hoho. Sabar.
Tapi, aku bisa tidur sebentar kok. Benar-benar sebentar.
Saat mulai masuk bogor rada gerimis, but, it's fine. I have no problew with it.

Pukul 21 kita masuk angkot 32 menuju asrama.
Alamat kena jam malam.
Haha. Walaupun sudah malam, ternyata jalan menuju asrama tetap saja macet.
Ckckck.

Sekitar 21.30 kita sampai di depan gerbang asrama.
Masih dibuka dan belum dikunci.
Tapi, senior residence menanti.
Hufft...
Ada kakak bem km yang mengurusi perizinan. Beliau ngomong dengan SR supaya kami diizinkan masuk asrama. 
Saat itu gerimis, jadi kita berteduh di pinggir2, tidak mendengar perdebatan mereka.
Yang sempat kudengar adalah kakak SR meminta surat izin, tapi karena kita tadi berangkat lumayan buru-buru, surat itu belum diurus.
Akhirnya, kita bisa masuk asrama dengan menyerahkan KTM.
Oho.
That's fine.

Bolos kuliah. Ikut aksi. Melihat-lihat Jakarta. Rasanya menyenangkan.
Yang berikutnya harus lebih menyenangnkan.

-regards-

Tidak ada komentar :

Posting Komentar