SOCIAL MEDIA

Senin, 14 Oktober 2013

Days 5 : Met the brothers



Hari ini kami pergi ke distrik 1 lagi dan hanya kami berlima. Alhamdulillah, kami bisa naik dan turun bus di tempat yang tepat.
Tujuan kami hari ini adalah ke masjid central Saigon lagi untuk melaksanakan sholat jumat. Karena saya dan teman wanita lainnya sedang tidak sholat, kami menunggu didekat gerbang masjid.

Ha, akhirnya kami melihat banyak sekali penduduk muslim di Vietnam. Yeah, meskipun sangat tidak banyak penduduk asli, tapi, saya merasa senang bertemu dengan warga yang saya duga berasal dari Malaysia dan Timur Tengah. Kami ditawari kurma gratis juga oleh pengurus masjid setempat.
Jamaah di masjid ini sangat banyak, kebanyakan menurut saya adalah penduduk asing yang bekerja di distrik 1. Jamaah yang hadir bisa sampai memenuhi shof paling akhir masjid. Khutbah jumat yang diberikan disampaikan dengan bahasa melayu dan bahasa Vietnam.

Setelah sholat jumat berakhir kami mengobrol di dekat gerbang sebelum pulang, sekedar menanyakan kepada teman-teman laki-laki bagaimana rasanya sholat jumat pertama kali di negeri orang, saat tiba-tiba seorang kakak bertanya apakah kami dari Indonesia.
Senang sekali, akhirnya bertemu saudara senegara. Kami bertemu dengan seorang kakak yang berasal dari jakarta dan sedang melaksanakan pertukaran pekerja di Vietnam selama 2 bulan. Kami mengobrol sebentar, lalu kami bertemu dengan penduduk Indonesia lainnya yang ternyata sudah saya kenal melalui akun facebook dan baru sekarang saya temui bentuk riilnya.
Yeah, momen sholat jumat seperti ini sangat berarti karena kami bisa bertemu saudara sesama muslim dan saudara setanah air.
Kami berbincang sejenak tentang konsulat jenderal Vietnam di Indonesia dan hal-hal lainnya tentang Ho Chi Minh city.
Tidak lama, karena mereka harus kembali bekerja. Kami lalu melanjutkan perjalanan menuju Ben Tanh market untuk kedua kalinya untuk mencari tempat makan siang yang halal di restoran Malaysia. Kami mencari restoran halal yang cukup murah yang tidak seperti pengalaman di restoran halal sebelumnya yang amat sangat menguras kantong kami.
Kami menemukan satu restoran halal. Saya membayar 45000 VND untuk menu nasi, udang sambal, dan telur dadar.
Setelah itu kami pergi untuk menukar uang USD di tempat yang telah kami survei sebelumnya dan sudah kami bandingkan dengan tempat-tempat lainnya, kami mendapatkan 21150 VND untuk 1 USD.
Kami pulang dengan menaiki bus nomor 19 dari bus station di dekat pasar Ben Tanh dan berhenti dekat plang Jotun di daerah Son Tan untuk bertemu dengan seorang kakak dari Indonesia.
Kami pergi ke apartemennya di lantai 10 dan kami cukup nyaman dengan apartemennya. Sewa apartemen per bulannya 6 juta VND dengan fasilitas lengkap seperti tempat memasak, kulkas, mesin cuci, dua kamar tidur dengan tempat tidurnya, serta penggunaan air, listrik, tv kabel dan internet.
Saya sempat tergoda ingin pindah ke apartemen tersebut saat mendengar fasilitas-fasilitas yang disediakan. Namun saat kami pulang dan melewati lingkungan yang ada di sekitar apartemen, saya menjadi sedikit ragu.
Karena mungkin apartemen tersebut berada bukan di lingkungan kampus, jadi terdapat banyak klub.
Kami banyak bercerita dengan kakak dari Indonesia tersebut. Banyak hal sebenarnya yang kami bicarakan. Misalnya tentang Masyindo (Masyarakat Indonesia) di Vietnam yang jumlahnya mungkin sekitar 400an orang di Vietnam Selatan dengan pusat di Ho Chi Minh city. Masyindo disini diakui oleh Konjen maupun Kedutaan sebagai perkumpulan masyarakat Indonesia yang solid dan kompak bila dibandingkan dengan perkumpulan masyarakat Indonesia yang ada di Vietnam Utara. Mungkin hal tersebut disebabkan banyaknya kegiatan yang dilaksanakan sehingga menciptakan kesempatan untuk masyarakat Indonesia di Ho Chi Minh untuk berkumpul.

Kami pulang menaiki taksi Mailinh karena sudah cukup malam dan tidak ada bus yang beroperasi menuju kampus. Kami membayar biaya taksi sebesar 92500 VND untuk 5 orang dan bonus tips 1500 VND untuk sang sopir.
Hari ini membahagiakan, karena di tengah-tengah masalah yang kami hadapi di negara orang, ada sedikit motivasi dan kelegaan bahwa kami memiliki saudara-saudara yang terikat dengan kami.

~o~

Tidak ada komentar :

Posting Komentar