SOCIAL MEDIA

Rabu, 24 Desember 2014

Pendekar Tongkat Emas: Synopsis and Comment



Bismillah.

Film ini bercerita tentang seorang pendekar perguruan silat tongkat emas bernama Cempaka yang mempunyai 4 orang anak murid. Biru, Gerhana, Dara, Angin. Empat orang anak yang dibesarkan Cempaka karena rasa bersalah Cempaka pada musuh-musuh yang dikalahkannya. Khusus Angin, dia adalah anak yang mengingatkan Cempaka pada dosa terbesarnya.



Masalah muncul saat Cempaka merasa waktunya di dunia ini tidak akan lama lagi. Dia memutuskan untuk menyerahkan tongkat emas dan mewariskan jurus pamungkas perguruan tongkat emas, yakni jurus tongkat emas melingkar bumi pada salah satu murid yang dilatihnya itu.



Murid yang terpilih itu adalah Dara.  



Cempaka kemudian mengajak Dara dan Angin melakukan perjalanan untuk melatih jurus tongkat emas melingkar bumi. Merasa dirinya yang lebih berhak atas tongkat emas itu, Biru dan Gerhana meracuni Cempaka dan menyerang Cempaka serta Dara dan Angin dalam perjalanan mereka. Cempaka terbunuh, Dara dan Angin diselamatkan oleh seorang pendekar.



Biru dan Gerhana kemudian pergi ke perguruan silat terkuat saat itu dan mengatakan bahwa Dara dan Angin telah membunuh Cempaka serta merampas tongkat emas yang menjadi hak Biru. Semua anggota perguruan percaya perkataan Biru dan Gerhana lalu memburu Dara dan Angin.



Dara dan Angin diselamatkan oleh seorang pendekar bernama Elang (>_<). Mereka berdua sempat merasakan hidup dengan damai bersama penduduk desa yang dimimpin Elang. Namun, itu tidak berlangsung lama karena penduduk desa diserang oleh perguruan tempat Biru dan Gerhana berada. Demi menyalamatkan penduduk desa, Angin menyerahkan diri sebagai tawanan, Dara tidak bisa melakukan apa-apa saat itu karena Angin melumpuhkan syaraf-syarafnya. Dara yang ingin menyelamatkan Angin tidak mampu mengalahkan Biru dan Gerhana, dan membuat Angin harus mengorbankan diri sekali lagi. Meskipun Dara sudah menyerahkan tongkat emas pada Biru dan Gerhana, mereka berdua membunuh Angin. Dara yang ingin membalas dendam pada Biru dan Gerhana ditahan oleh Elang.



Elang mengingatkan pada Dara soal jurus tongkat emas melingkar bumi yang harusnya dipelajari oleh Dara dari Naga Putih, seseorang yang dikenal oleh Elang. Sayangnya, Naga Putih sudah meninggalkan dunia ini. Jurus tongkat emas melingkar bumi adalah jalan supaya Dara bisa mengalahkan Biru dan Gerhana, lalu mengembalikan kekuasaan perguruan silat ke jalan yang benar.



Meskipun Naga putih sudah meninggalkan dunia ini, bukan berarti Dara tidak bisa menguasainya, karena jurus tongkat emas melingkar bumi adalah jurus berpasangan yang dilakukan Elang bersama ayahnya (Naga putih), maka Dara bisa mempelajari jurus itu dari Elang yang akan mengajarkan jurus itu kepada Dara sebagai pasangannya.



Setelah berhasil menguasai jurus tongkat emas melingkar bumi, Dara dan Elang pergi ke tempat Biru dan Gerhana, lalu menantang mereka bertarung untuk menuntut balas atas kematian Angin dan Cempaka, juga untuk merebut kembali tongkat emas. Dengan kemampuan Dara dan Elang, mereka berhasil mengalahkan Biru dan Gerhana.



Cerita berakhir dengan Elang pergi meninggalkan Dara karena janji yang sudah Elang langgar, Dara kemudian melanjutkan melatih dan mewariskan jurus-jurus perguruan silat tongkat emas pada anak Biru dan Gerhana yang dia besarkan.




Komentar?

What should I say?
Film ini keren. Kualitas pengambilan gambar, setting Sumba, kain yang dipakai cast-nya, backsound, awesome! Benar-benar mengeskplor keindahan Indonesia. Berkali-kali saya tanya ke partner nonton, HMF, “Itu beneran Indonesia?!”

Pemerannya juga keren. Meskipun di awal, (no offense) pemeran Dara dan Gerhana agak-agak kagok gitu.
Huhuhu... Mr. Elang Saputra >.< keren banget dia. The way he speaks itu lho, fascinating parah >.<
Ah ya, dan yang menarik hati, Aria Kusumah as Angin, kayaknya dia cuma ngomong sebait sebelum dia meninggal deh, tapi, kalimatnya sangat mengena. Saya nggak hafal redaksi kalimatnya, HMF as partner nonton yang inget. Apa ya, berhubungan dengan orang yang kerdil jiwanya adalah orang yang menginginkan semuanya tapi tidak mendapatkan apa-apa, as reverse, orang yang besar jiwanya.

Film kolosal Indonesia yang setiap kata dan kalimat bahasa Indonesia yang diucapkan para pemerannya sangat sesuai EYD dan sastra banget. Iyalah, kalo ngga salah, salah satu writer-nya ada Seno Gumira Ajidarma.
Di IMDB, film ini bernilai 7.7/10. Di atas The Raid: Redemption dan sedikit di bawah The Raid 2. Hahaha, kenapa ngebandinginnya sama film-film itu yak...

Meskipun di awal saya bilang film ini keren, tapi, agak sayang sih, karena lagi-lagi genre yang diangkat film yang bisa membesarkan Indonesia adalah film aksi. Penuh dengan adegan fight and violence. Yah, ngga masalah juga sih sebenarnya. Hanya saja...
Kalau kata partner nonton, mungkin karena film aksi adalah film yang bisa diterima bahasa internasional (kaliiii).

Yeah, kalau menurut saya, sebenarnya jalan cerita film ini kurang dalam. Kayak, in my mind said,  gitu aja nih? Dendam? Pembalasan? That’s it. Tirani yang dilakukan Biru dan Gerhana? kemudian dikalahkan Dara dan Elang. Then? Akhir ceritanya kurang greget apa ya.
Oh ya, dan kenapa Dara yang dipilih Cempaka? Kurang dalam, saya merasanya Dara tidak menunjukkan keistimewaan dibandingkan Biru di awal cerita. Hm, mungkin ketulusan dan kebaikan hati? Hm...karena Cempaka memilih Dara jangan-jangan itu yang memancing Biru’s evil side, atau memang sedari dulu Biru sudah dendam pada Cempaka? Okelah.

Hahaha...oke, itu komen saya pribadi ya. No offense ^_^v
Kalimat-kalimat keren soal ilmu banyak bermunculan dalam film ini, bikin saya teringatkan dan jadi optimis bahwa masih banyak kok orang yang sadar akan kebaikan, iya kan? :)

Selamat menonton, worth it kok buat yang nonton di movie theater. Yeah, itung-itung menyumbang keuntungan untuk per-film-an Indonesia. Oh ya, dan kalo nonton di movie theater agak geli dan banyak yang ketawa pas jurus tongkat emas melingkar bumi disebut. Hahaha. Dan, pas Mr. Elang muncul pertama kali, heboh deh...Dan katanya, kalau film ini sukses (dalam hal? atau in short, banyak yang nonton, maybe?), Riri Riza dan Mira Lesmana bakal bikin AADC 2, hahaha...who knows?

Yeah, that’s it ^_^
~di ujung kegelapan pasti kita akan temukan cahaya, entah itu harapan atau ancaman~
Hahaha...again, saya lupa redaksinya.

Sabtu, 20 Desember 2014

Ashioto~Be strong by Mr.Children



The day we put on new shoes, we saw the world in a different way with just that


Our footsteps that differ from yesterday’s,


Happily for the first time in a long time, Are heard walking to the neighboring town aimlessly without thought


And we absent mindedly thought, “Man, it’s been a while we’ve done something like this”


Just choosing the paved road and going on to walk


Those are our days but, now we’d like to stop them


That’s how we feel today


The future we dreamed of hasn’t strayed that far from us


We’ll take a step, and another step again, let our footsteps resonate


Sometimes sad nights where there are no lights pass by,  Yeah


But there’s surely someone out there who hears these footsteps


If you’re to tired to walk then cling on to me


The world will keep spinning and surely it’ll bring us in the right direction


Whoever it may be, everyone has a day where the heart seems like it’ll break


Even if they think “I can’t take it anymore”, it’ll be already


They can become stronger


This present generation isn’t that bad


We’ll take a step, and again another step, and retie our shoelaces


We’ll share the joys, we’ll supplement each others weaknesses YEAH


If we can walk through nights drenched by hurricanes


Don’t be scared, don’t falter, you shouldn’t even worry


Don’t get tainted, don’t get distorted, we’ll overcome it


I want to take in every blow directly


The future we dreamed of hasn’t strayed that far from us



We’ll take a step, and another step again, let our footsteps resonate!


Even if rain clouds cover our eyes, Yeah


We’ll look for the sunlight again, and continue walking


Sometimes lonely nights without light come by, Yeah


There’s surely someone out there, listening to the sounds of these footsteps




credit to: http://lyrics.kashigasa.com

Selasa, 16 Desember 2014

Nobunaga Concerto (1)


Bismillah

Sabtu dua pekan yang lalu, saya mengikuti sebuah workshop kepenulisan. Disana, pembicara mengatakan bahwa orang-orang akan lebih mudah menerima tulisan dalam bentuk narasi. Hm, bisa diterima, meskipun itu tidak bisa digeneralisir ya

So, here I am, hahaha.
Saya dikenalkan dengan salah satu cerita sejarah Jepang yang terkenal sekali, yaitu tentang Oda Nobunaga. Suatu kali saya pernah meminjam bukunya dari teman, tapi, saya tidak pernah selesai membacanya. Lalu, teman saya yang lain mengenalkan saya pada J-Drama yang sedang tayang di Jepang sana, dengan judul Nobunaga Concerto. Dari judulnya, saya kira itu drama musikal karena kata Concerto-nya itu lho, menarik ke arah situ. Tapi, sebenarnya intinya lebih ke Nobunaga-nya.

Nobunaga Concerto, membuat saya lebih menikmati sejarah tentang Oda Nobunaga dibandingkan dengan membaca bukunya. Oho. Entah kenapa. Karena Oguri Shun-nya? Wkwkwk. Mungkin. Tapi, yang jelas drama-nya agak jadi fiksi. Karena ada twist, time traveling, dan hal semacamnya.

ada versi anime-nya (eh, atau manga? baru tau -_-)

Episode 1 disuguhkan cerita tentang perebutan kekuasaan klan Oda, antara Nobunaga, anak tertua Nobuhide dan Nobuyuki, adik Nobunaga. Di awal episode juga diceritakan tentang masa sekarang, seorang anak SMA bernama Saburo yang punya kebiasaan lari dari masalah yang tanpa sengaja melintasi waktu dan kembali ke Warring Periode dan bertemu dengan Oda Nobunaga yang asli. Sadar bahwa wajah mereka sama persis, Nobunaga meminta Saburo untuk bertukar tempat dengannya.

Complicated, kocak, dan mengejutkan episode 1 ini. But, obviously, banyak pelajaran yang bisa diambil dari apa yang dilakukan Nobunaga-Saburo (ini maksudnya Saburo yang menggantikan tempat Oda Nobunaga).

Nobunaga-Saburo akhirnya mengambil keputusan untuk mewarisi kepemimpinan klan Oda setelah Nobuhide meninggal, meskipun dia tidak yakin dengan kemampuannya, tapi, dia tidak ingin terus-terusan dicap sebagai orang yang suka melarikan diri dari masalah.

Kepolosan Nobunaga-Saburo dalam memandang masalah. Orang-orang menganggapnya naif, tapi, ternyata kebaikan yang dia berikan dibalas kebaikan pula. Itu terjadi saat Nobunaga-Saburo memberikan secara cuma-cuma daerah dalam kekuasaan klan Oda kepada lawan politik ayahnya. Semua orang menganggap itu sebagai blunder, tapi, saat keadaan Nobunaga-Saburo terjepit menghadapi pasukan pemberontakan Nobuyuki, lawan politik ayahnya itu datang membantu.

Meskipun, masih nggak ngerti dan nggak habis pikir sama kebiasaan saat itu yang menganggap bahwa Seppuku (membunuh diri sendiri dengan menusuk perut) adalah cara mati yang terhormat. Nggak ngerti banget -_-

Kocak juga di zaman dahulu kala, si Nobunaga-Saburo pake sneakers dan jumper sementara yang lainnya pake kimono (eh, kalo buat cowok namanya kimono juga?) gitu. Hahaha.

Oguri Shun!!! Meskipun udah keliatan tua-nya, akting-nya tetep keren >.< meskipun agak aneh ngeliat dia pake seragam SMA. Terus yang jadi Kichou itu, yang main bareng Keanu Reeves di 47 Ronin.

Seru lah pokoknya.
Membuat cerita sejarah jadi sangat menarik. Haha. Atau emang dasar lagi suka nonton daripada baca.

O ya, dan gara-gara Nobunaga Concerto, saya jadi suka sama pengisi ending OST nya, Mr. Children. Band rock Jepang yang keren suara, lagu, dan liriknya >.<.

bapak-bapak mr.children :)

 Credit to: mein.tv, crunchyroll.com, aramajapan.com