SOCIAL MEDIA

Sabtu, 17 Maret 2018

Perjalanan Bikin Cerbung (2)

Lika-liku bikin cerbung itu banyak.

Paling berpengaruh adalah saat kita enggak tau konsep cerita kita mau dibawa kemana. Bisa-bisa cerita jadi ngalor-ngidul enggak jelas. Kayaknya beberapa episode Sang Pembawa Pesan mengalami ini. Hehehe.

Akhirnya, baru di setengah episode ke atas, saya menyusun konsep atau kerangka cerita. Asyik dan lebih mudah lho, kalau dibikin poin-poin atau inti yang mau diceritakan di tiap episodenya.

Memang susah awalnya. Apalagi kalau kayak saya yang mengerjakan cerbung sistem kebut semalam. Pas nulis bisa hapus-tulis, hapus-tulis, begitu aja terus. Atau udah nulis panjang-panjang, eh, pas dibaca lagi kayaknya enggak enak flownya, enggak nyambung, atau 'wagu' kata orang Jawa.

Beda deh kalau kita nulis atau bikin cerbung berdasarkan kerangka yang sudah kita susun. Nulisnya enggak lama, flownya juga lebih enak, dan feelnya juga dapat.

Saran lain yang penting banget saat nulis cerbung adalah rutin menulis.

Kayak di Odop (One day one post) konsepnya adalah satu hari menulis satu episode, bagusnya ya, diikuti dan kita ikut disiplin. Kenapa?

Enggak enak banget nulis cerbung yang dijeda lama banget.

Kayak yang saya alami.

Karena satu dan lain hal, saya stop nulis cerbung kira-kira hampir lima hari-an. Pas mau mulai nulis lagi, rasanya susah banget untuk dapat feelnya. Berasa enggak ngeblend gitu kita dan tulisan kita.

Harus baca berkali-kali dulu episode sebelumnya, baru enak lagi pas nyusun cerita di episode berikutnya.

Makanya, ke depan kalau niat bikin cerbung, sepertinya harus super disiplin. Misal per hari, per dua hari, atau yang lain, yang penting konstan dan rutin.

Itu penting banget supaya kita menjiwai cerita dan seolah-olah kita memang masuk dalam cerita.

Pas awal-awal nulis cerbung rutin, bahkan saya ikut deg-degan dan terpacu adrenalin saat menulis. Beda pas ngebut nulis beberapa episode dalam satu hari, kayaknya feelnya enggak sekuat sebelumnya.

Hal lain yang menurut saya penting, menulis cerbung itu lebih baik tidak kebanyakan tokoh atau latar waktu.

Jadi, bingung sendiri loh saya, pas memunculkan tokoh baru dan baru lagi.

Sebenarnya, enggak apa-apa sih, kalau mau banyak tokoh, tapi, harus dibikin list satu per satu, siapa itu siapa, karakternya bagaimana. Biar saat di episode-episode berikutnya, tokoh kita enggak mengalami krisis identitas. Hahaha.

Soal waktu juga gitu, kalau rentang waktunya terlalu lama juga agaknya bikin cerita bertele-tele. Baiknya sih, latar cerita dalam hitungan jam atau hari saja.

Aduh, lagak saya kayak udah nulis ratusan cerbung saja.

Padahal baru juga ngeberesin satu cerbung.

Hahaha.

Ini reminder buat diri saya pribadi.

Silakan bila ada teman-teman yang ingin mengoreksi dan menambahkan.

Semoga bermanfaat.

~~~

(Selesai)



#onedayonepost
#odopbatch5

1 komentar :

  1. Semangat nyerbung kalau gituh mah.
    Tipsnya bener banget itu ^_^

    BalasHapus