SOCIAL MEDIA

Sabtu, 04 April 2020

Layanan Belanja Bulanan Online di Bandar Lampung

Di masa pandemi covid 19 salah satu yang bikin kepikiran karena harus #dirumahaja adalah belanja bulanan. Sebenarnya, nggak apa-apa, sih, kalau mau keluar cuma untuk belanja bulanan. Karena kan cuma pergi, beli yang diperlu, terus pulang. Asal menjaga diri (pakai masker, hati-hati saat pegang apapun di sepanjang perjalanan, dan saat di supermarket), berdo'a.

Apotek, SPBU, bank, dan supermarket adalah tempat-tempat (non rumah sakit) yang masih dibuka oleh negara-negara lain dalam kondisi lockdown sekalipun.

Nah, karena kalau belanja bulanan yang langsung banyak itu saya harus diantar suami, artinya harus bawa anak saya yang masih batita, dan itu bikin deg-degan. Makanya, dari sejak beberapa barang bulanan seperti deterjen dan minyak goreng habis, sambil menunggu gajian, mulai hunting toko atau supermarket yang menyediakan layanan online.



Hasil hunting, yang akhirnya saya cobain juga,

1)Chandra Superstore

Saya dan teman-teman biasa menyebutnya Chandra Karang karena letaknya di Tanjung Karang. Retail Chandra yang menurut saya paling komplet. Karena supermarketnya plus mall, jadi tiap belanja bulanan selalu rame apalagi tanggal-tanggal gajian. Saat pandemi menyerang, saya cek akun instagramnya dan ternyata disediakan akun Tokped untuk berbelanja online.

Meluncurlah saya ke e-commerce Tokped dan menemukan akun Chandra Superstore dengan mudah.

Ongkos kirimnya ke rumah saya menggunakan gojek (dengan jarak sekitar 6.6 km) adalah 18 ribu rupiah. Pilihan kurir yang lain sampai ratusan ribu karena barang yang saya beli beratnya berkilo-kilo.

Nggak apa-apalah ongkir segitu karena memang barang yang saya cari cuma ada di situ.

Pilihan pembayaran sesuai yang ada di Tokped.

Pros:
  • Mudah penggunaannya, layaknya kita belanja online biasa. Pilih, klik, selesai
  • Harga diketahui dengan mudah
  • Cepat (Saya checkout dhuhur, ashar barang sudah sampai di rumah)
  • Tidak ada minimal pembelanjaan (cuma ya, sayang kalau belanjanya sedikit, karena kalau ke rumah saya lumayan ongkosnya)

Cons:
  • Barang-barang yang diupload di Tokped tidak sekomplet di-offline
  • Jumlah stok maupun barangnya kurang update

2)Hypermart

Retail online kedua yang saya coba gunakan adalah Hypermart, yang saya dapat infonya dari teman di grup Whatsapp. Pembelanjaan minimal 150 ribu rupiah dan maksimal 400 ribu rupiah. Ongkos kirimnya 15 ribu rupiah untuk pengantaran dengan jarak 5 km pertama, selebihnya nambah 5 ribu rupiah.

Sistem belanjanya lewat Whatsapp. Nanti kita menyerahkan list belanjaan dan akan direspon oleh customer servicenya.


Pros:
  • Barang relatif lebih komplet
  • CS akan mencarikan barang yang kita butuhkan dan menawarkan alternatif kalau tidak ada
  • Sering ada harga promo untuk beberapa barang (khasnya Hypermart lah)

Cons:
  • Jam layanan terlalu siang (baru buka pukul 10. Ya, sebenernya, normal jam buka mall, sih), tapi baru tutup pukul 22
  • Agak ribet karena barang dicek satu per satu dulu oleh CS
  • Makin ribet kalau kita tidak detail menyebutkan barang yang kita inginkan
  • Harga tidak kita ketahui. Jadi, ngira-ngira aja kalau kita belanja dengan budget. Susah juga kalau kita ingin membandingkan harga, karena (saya) nggak enak kalau nanya harga, terus ternyata harga lebih mahal dan ingin membatalkan (nggak tega karena mungkin CS nya udah muter-muter nyariin barang)
  • Lama (Yes, karena CS nyariin satu per satu dan mungkin customer yang dilayani nggak cuma saya)

Sejauh ini saya ngerasa Hypermart paling oke, karena barangnya komplet, meskipun harganya lebih mahal di beberapa barang. Tapi, tuntaslah kalau belanja di sini sekalian beres.

Kayaknya bakal lebih nyaman kalau sistem belanja ala-ala E Commerce, jadi kita tahu harga barang dengan jelas, lalu kita tinggal klik barang apa yang kita butuhkan. Tapi, susah mungkin, ya, kalau via Whatsapp. Jadi, mungkin katalognya saja yang diperjelas. Karena katalog yang ada di WA bisnisnya menurut saya tidak jelas. Beberapa hanya ada nama produk dan potongan harga, tapi tidak disertai harga barang yang bersangkutan.

Semangat, pak! Pengantaran barang sampai ke depan rumah
Dokumen pribadi

3)KlikIndomaret

Aplikasi rekomendasi dari teman. So far, oke untuk belanja kecil-kecilan. Beberapa barang memang ada yang dijual dengan harga promo, tapi untuk barang-barang lain yang saya cari, harganya lebih mahal. Ongkos kirim ke rumah saya hanya 5 ribu rupiah. Pembelanjaan minimal 150 ribu rupiah tidak dikenakan biaya pengiriman. Asal kita pintar-pintar cari harga promo, belanja bisa lebih hemat. Pilihan pembayaran ada berbagai macam, bisa via transfer, Linkaja, cash juga bisa, tapi ada beberapa item yang tidak bisa dibayar dengan cash alias harus bayar virtual dulu.

Mas-mas yang sempat panik pas saya minta foto untuk review. Katanya, "Reviewnya nggak aneh-aneh kan, mba? Maaf, ya, lama karena lagi rame." (Padahal menurut saya nggak lama sama sekali alias sesuai perkiraan)
Dokumen pribadi

Selain ketiga di atas yang sudah saya coba, ada juga rekomendasi teman, yaitu Oemah Sembako, toko online yang menyediakan layanan pembelian sembako dan belanjaan bulanan lainnya.

Oemah Sembako

Pelayanan dan Info Hubungi :
CS 1 : 085215240440
CS 2 : 085788809146

Atau masuk Grub Sahabat Sembako Klick : https://chat.whatsapp.com/GxBRidS68WQ3VUbWpLTEsg

Alamat :
Jl. Flamboyan Raya No.16, Labuhan Dalam, Kec. Tj. Senang, Kota Bandar Lampung, Lampung 35141


Alternatif yang lain bisa belanja di toko kelontong atau sembako milik tetangga. Bila barang yang kita cari tidak ada, mungkin bisa nitip beli.

Semoga membantu teman-teman yang butuh belanja bulanan tanpa perlu keluar rumah 🙂

Ngomong-ngomong, kalau tempat belanja sayur online, apa teman-teman sudah punya langganan?

Rabu, 01 April 2020

Rekomendasi Novel di Ipusnas

Bisa baca buku dengan gratis apalagi versi ebook sungguh sesuatu yang membahagiakan buat saya. Karena baca buku cetak, jujur lebih banyak halang rintangnya, yang akhirnya bikin sulit menyelesaikan membaca dalam waktu singkat. 

Alhamdulillah, sekarang ada aplikasi Ipusnas dari Perpustakaan Nasional yang sangat membantu tersedianya bahan bacaan. (Yuk, yang belum download aplikasinya bisa dicari di Playstore).

Sudah lumayan banyak buku yang saya pinjam dari Ipusnas, meskipun nggak semuanya saya baca sampai selesai :)

Beberapa novel berikut ini jadi rekomendasi buat yang lagi mencari bahan bacaan.

1)Jane Austen, Pride and Prejudice

Novel romantis terbaik. Reviewnya sudah saya draft di satu postingan blog tersendiri. Cerita tentang Elizabeth Bennet dan Mr. Darcy yang awalnya saling tidak suka, eh, ternyata...

Meskipun awal-awal cerita lumayan lambat, tapi selanjutnya seru dan nagih. Lebih detail dan jelas dibandingkan filmnya, tapi nggak kalah keren.

Di Ipusnas ada beberapa versi dan ada english versionnya juga. Saya baca yang terjemahan dari penerbit Qanita.



2)Intan Savitri, Perempuan Suamiku

Buat yang kangen dengan karyanya mbak Izzatul Jannah, kumpulan cerpen ini bisa jadi obatnya. Oh, betul sekali, Intan Savitri adalah nama asli dari penulis Izzatul Jannah.

Di buku ini mbak Intan mengangkat kisah-kisah perempuan yang menurut saya jarang dibicarakan, tapi nyata adanya. Misalnya tentang poligami, istri yang juga butuh nafkah batin, dan lain-lain. Baca karya mbak Intan jadi makin kangen dengan novel-novelnya yang lain yang sayangnya tidak saya temukan di Ipusnas :(


3)Muthmainnah, Serial Pingkan 2: Seperti Daisy di Musim Semi

Serial pertamanya 'Sehangat Mentari Musim Semi' sudah dulu sekali saya baca, saat SMP atau SMA. Inti ceritanya tentang Pingkan, gadis asal Padang yang sekolah di Perth, Australia. Lika-liku hidupnya di Perth menjadi cerita yang seru. Mulai dari membiasakan hidup dengan budaya barat sampai akhirnya Pingkan hijrah dan bahkan bule-bule di sekitarnya pun masuk Islam. Bukunya ada Ipusnas juga dan rekomen untuk dipinjam.

Serial keduanya, Seperti Daisy di Musim Semi baru saya ketahui saat searching di Ipusnas. Lanjutan kehidupan Pingkan sebagai akhwat tangguh yang diandalkan banyak orang. Ada banyak konflik di buku kedua ini. Mulai dari sister Khalda, muslimah IMSA (komunitas yang Pingkan ikuti) terlihat 'jalan' bareng pria yang menurut kabar adalah suaminya, Reni sahabat Pingkan yang diet hingga masuk rumah sakit, juga sosok Rizal yang membawa nuansa romantis dalam novel. Sayangnya, di Ipusnas, novel ini berakhir menggantung. Padahal menurut saya diskusi Rizal dan Pingkan di akhir bab sangat menarik. Karena saya nggak punya hard copy novelnya, saya menduga, apakah versi yang di Ipusnas terpotong? Atau memang endingnya seperti itu? Mungkin yang ngikutin serial Pingkan, bisa share di kolom komentar :D



Muthmainnah atau May Moon atau nama pena dari mbak Maimon Herawati yang menulis serial Pingkan adalah penulis favorit yang gaya tulisannya sangat saya sukai. Dua novel beliau yang lain, Rahasia Dua Hati dan Journey of the Hearts adalah novel yang berkali-kali saya baca dan nggak pernah bosan!

4)Afifah Afra Amatullah, Jangan Panggil Aku Josephine

Kabarnya ini adalah novel yang terinspirasi dari kisah Lady Diana. Yes, ibunya Prince Harry, mertuanya Meghan Markle, neneknya Archie Harrison. Baca novel ini pertama kali, sepertinya saat SMP. Secara garis besar memang sedikit nyerempet kehidupan Lady Di, cuma tulisan mbak Afra ini versi perjuangan dakwah. 



5)Meg Cabot, Royal Wedding

Aaakkk novel remaja banget ini! Seneng, akhirnya menamatkan kisah Mia Thermopolis. Khasnya serial Princess Diaries dengan mudah panik, mikir macem-macem, tapi somehow jeniusnya Mia, jadi hiburan yang membuat mengenang masa SMA. Kalau yang ngikutin Princess Diaries dari awal, novel terakhirnya ini melegakan hati. Seperti judulnya, bakal ada Royal Wedding! Udah ketebak lah ya, sama siapa. Tapi, perjalanan sampai akhirnya Mia dan Michael (ups, spoiler) bersatu, sungguh so sweet dan tentu saja, kocak! 



Banyak lagi penulis-penulis yang karyanya ada di Ipusnas. Bersyukur bisa membaca novel-novel mereka secara gratis. Alhamdulillah. Sesenang nemu novel Eragon di perpustakaan zaman SMA dulu. Yes, Eragon-nya Christopher Paolini tersedia juga di Ipusnas. Begitu juga dengan Olenka-nya Budi Darma dan sederet karyanya John Green. 

So, mau baca yang mana? Feel glad kalau ada yang mau merekomendasikan bacaannya di kolom komentar 😁

Tampilan aplikasi Ipusnas di Playstore

Oh ya, sebagai pengguna Ipusnas, saat sinyal jelek akses ke aplikasi jadi susah. Lain waktu sinyal bagus, tapi aplikasi down tanpa sebab. Semoga selalu ada perbaikan dari developer aplikasinya, sehingga aktivitas membaca  menjadi lebih nyaman.

Selamat membaca!