SOCIAL MEDIA

Minggu, 08 Januari 2023

Jawa Tengah dan Cara Saya Mengenangnya Bareng Traveloka

Lahir, lalu menikmati masa kanak-kanak hingga remaja di ibu kota Jawa Tengah, tapi kalau ditanya teman dari luar kota, ‘Za, rekomendasi wisata or kuliner di Semarang dan sekitarnya, dong?’ Saya lebih sering bingung daripada langsung menjawab lugas. Haha. Parah.

Akhirnya, kalau ditanya teman-teman, saya sendiri harus googling atau cek Instagram untuk memberitahu tempat-tempat kuliner atau spot yang cocok dikunjungi.



Jawa Tengah dan Cara Saya Mengenangnya Bareng Traveloka

Kamis, 29 Desember 2022

Jump Break untuk Menambah Jumlah Postingan di Halaman Depan Blog


Lagi semangat nulis di blog lagi. Tapi, ngerasa terganggu dengan jumlah postingan di halaman depan blog yang cuma 4 biji. Padahal menurut saya, semakin banyak jumlah postingan yang muncul di halaman depan blog, semakin memancing pembaca untuk mampir lebih lama di blog kita. Senang, kan, kalau artikel blog kita dibaca tidak hanya satu dua tulisan?

Teringat pernah chat yang jualan template blog soal menambah jumlah postingan, tapi cuma disuruh ubah setting-an di Blogger. Sudah berulang kali coba, ternyata nggak berubah juga jumlah postingan di halaman depan. 

Ilustrasi Menambahkan Jump Break

Selasa, 27 Desember 2022

6 Tahun Merantau di Luar Jawa, Gimana Rasanya?

Setelah menikah dan punya anak, baru ngerasa kalau merantau itu a big deal. Dulu saat kuliah dan kerja, juga pernah merantau, tinggal dan belajar di luar kota kelahiran. Tapi, kayak yang nggak gimana-gimana. Apa karena masih muda, belum tau kerasnya kehidupan? Haha.


Keluarga perantau

Kamis, 22 Desember 2022

Serunya Kegiatan Akhir Pekan di SAI Palembang

Mayoritas waktu anak-anak dihabiskan di dalam rumah. Memang sesekali saya ajak mereka ke taman di dalam kompleks, tapi rasanya itu tidak cukup. Maka, saya berusaha mencari kegiatan untuk mereka di akhir pekan, saat suami libur dan bisa mengawal anak-anak. Maklum, saya belum bisa mengendarai mobil dan berat ya, bu, mengawal anak-anak di tempat umum tanpa bantuan.


Saung Sekolah Alam Indonesia Palembang
Saung di Sekolah Alam Indonesia Palembang (dok.pribadi)

Sabtu, 14 Agustus 2021

Periksa Kehamilan dan Melahirkan di Rumah Sakit Columbia Asia (RSCA) Semarang

Awalnya Rumah Sakit Columbia Asia tidak menjadi rumah sakit yang saya tuju untuk periksa kehamilan maupun melahirkan setelah saya sampai di Semarang.

Periksa-Kehamilan-dan-Melahirkan-di-Rumah-Sakit-Columbia-Asia-Semarang
Suasana lobi di masa pandemi


Sempat sedih karena Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) di Semarang tidak ada yang di-cover oleh asuransi. Padahal saya lebih memprioritaskan RSIA daripada RS di kondisi pandemi ini.

Jumat, 11 Juni 2021

Ergobaby Embrace Review: Mencoba Gendongan (Lagi)

Alhamdulillah, punya bayi kedua!

Baby gear yang saya buru lagi-lagi gendongan. Bukan sekadar pengen icip-icip gendongan, kok, tapi memang karena butuh membawa bayi melakukan perjalanan.


Karena anak saya yang kedua akan bepergian di usianya yang kurang lebih satu bulan, jadi gendongan simpel yang bisa dipakai cukup terbatas. Kalau usianya misal empat bulan ke atas, variasi jenis gendongan kebanyakan sudah bisa dipakai.


Gendongan dengan tumpuan satu bahu, seperti jarik dan ring sling tidak saya jadikan opsi, selain karena saya nggak mahir memakainya, rasanya akan cepet pegel. Maka, lagi-lagi saya melirik gendongan ransel (soft structured carrier/SSC).



Baca Tulisan yang Ini: PIKIR DULU SEBELUM BELI GENDONGAN: REVIEW ERGOBABY ADAPT (KW)



Karena masih penasaran dengan ergobaby Adapt yang bisa dipakai dari newborn, saya mengunjungi website ergobaby yang ternyata malah jadi tahu kalau mereka mengeluarkan varian gendongan baru untuk newborn, yaitu ergobaby Embrace. Saya yang termasuk telat tahu karena si Embrace ini sudah diluncurkan sejak 2019.


Segera saya cari tempat yang menyewakan Embrace, dan ternyata ada! Satu tempatnya di Jakarta, satu lagi di Surakarta.


Kenapa tidak membeli?

Karena mahal! Wkwkwk. Wajar, sih, sebenarnya untuk merek sekelas ergobaby. Cuma buat saya, untuk gendongan yang dipakai sampai usia 1 atau 1,5 tahun kayaknya eman alias sayang duit segitu.


Memang keren inovasi ergobaby bikin produk terpisah yang diperuntukan bayi baru lahir. Karena selama ini setahu saya, produk gendongan ergobaby untuk bayi baru lahir masuk ke gendongan hybrid, macam Adapt, Omni.


Oh, ya, produk lokal sebenarnya sudah banyak juga yang mengeluarkan gendongan hybrid (yang bisa digunakan segala usia, pendeknya begitu). Hanya saja setelah membaca spesifikasinya, hybrid yang lokal pun kayaknya baru bisa dipakai newborn dengan berat dan tinggi badan yang sudah agak besar. Dugaan saya begitu setelah melihat juga postingan foto para penggendong yang menggunakan hybrid lokal.



Baca Tulisan yang Ini: BABYWEARING: GENDONG-MENGGENDONG, EMANG PENTING?



Setelah mencoba Embrace, saya merasa memang cocok banget gendongan ini untuk newborn. Di bayi saya yang berat badannya saat itu >3,6 kg, dengan tinggi badan >47 cm nggak tenggelam dan cukup nyaman.


Settingan atau pengaturan, dan pemakaiannya pun simpel. Ini yang saya khawatirkan kalau saya memakai gendongan hybrid yang lain, settingan yang rumit.


Cara pakainya sama dengan memakai soft structured carrier (SSC), hanya perlu menyesuaikan di bagian dudukan bayi (menyesuaikan tinggi bayi) dan bagian shoulder strap yang harus disilang.


Plusnya menggendong M-Shape yang saya tahu harusnya penggendong bisa handsfree alias tangan bebas nggak harus menopang bayi, cuma saat memakai Embrace ini, sayanya saja yang memakai gendongannya terburu-buru seperti tampak di foto, jadi belum bisa handsfree karena tangan saya masih menahan leher bayi yang tidak tertopang kain gendongan. Sebenarnya penggendong bisa handsfree ketika kita membetulkan bagian bawah gendongan tepatnya di pantat bayi (ada panduannya di tutorial) sehingga bayi bisa lebih turun posisinya dan punggung serta lehernya akan tertopang gendongan. 



Kamis, 07 Januari 2021

Bandar Jaya Lampung Tengah: Sekelumit Cerita Merantau

Mendekati akhir 2016, saya memulai pengalaman merantau bersama suami ke Bandar Jaya, salah satu kabupaten di Lampung Tengah.

Tiba di bandara malam hari, tadinya mau mampir ke rumah makan atau minimarket dulu, tapi batal karena sudah lumayan malam dan bapak taksi ngerasa susah nyari tempat yang aman untuk mampir.


Memang isu soal aman nggak aman ini nih yang jadi beban pikiran di awal sebelum memutuskan ikut merantau, karena berita-berita soal Lampung yang terkenal dengan begalnya.


Suasana di depan lingkungan rumah
Dokumen pribadi