SOCIAL MEDIA

Kamis, 15 Mei 2025

Mata Kering Jangan Sepelein karena Dampaknya Bisa Buruk

    Tidak bermaksud menakut-nakuti atau fear mongering, tapi kalau baca judul yang nadanya horor begitu, biasanya saya lebih waspada.


Mata-Kering-Jangan-Sepelein

    Beberapa kali check-up mata, selain untuk memantau rabun jauh dan astigmatisme alias mata silindris yang naik, ternyata dokter mata juga meresepkan tetes mata. Saya pikir apa hubungannya, sih, obat tetes mata sama minus dan silinder saya ini? Apa dengan tetes mata bisa membuat rabun saya sembuh?

    Jawabannya tentu saja tidak. Tapi, lewat pemeriksaan dan check-up ke dokter mata, saya jadi tahu, mata saya yang secara fisik terlihat baik-baik saja (selain keluhan rabun), tapi ternyata mata saya cukup kering sampai dokter menyuruh untuk meneteskan obat tetes mata pada kedua mata saya.

Apa, sih, Penyebab Umum Mata Kering?

    Mengutip dari situs Mayoclinic, secara umum penyebab mata kering adalah terganggunya lapisan air mata. Lapisan lipid, lapisan air, dan lapisan mukosa pada mata yang sehat membuat permukaan mata halus, jernih, dan tetap terlumasi. Sebaliknya, bila salah satu lapisan ini bermasalah, bisa menyebabkan mata kering. 

    Beberapa penyebab bermasalahnya lapisan air mata adalah perubahan hormonal, penyakit autoimun, radang kelenjar kelopak mata, penyakit mata alergi.

    Ada juga beberapa orang yang mengalami mata kering karena produksi air mata yang kurang atau air mata yang menguap lebih banyak.

    Sebuah penelitian yang dilakukan di RSU Siloam Karawaci pada tahun 2020-2022 menyajikan data tentang dry eye syndrome atau sindrom mata kering, yang ternyata dipengaruhi oleh penggunaan AC atau pendingin ruangan dan durasi melihat layar elektronik 4-6 jam per hari. Penelitian ini jelas selaras dengan kebiasaan saya yang sehari-hari ditemani AC karena udara Palembang yang luar biasa panasnya. 

    Kalau penggunaan layar elektronik, lewat ponsel saja sudah menyumbang lebih dari 6 jam per hari, belum lagi ditambah paparan gawai yang lain, seperti laptop dan tablet. 

Dampak Buruk Mata Kering

    Mata kering adalah kondisi saat mata tidak cukup terlumasi oleh air mata atau kualitas air mata yang tidak baik. Secara umum, terjadinya mata kering jelas membuat mata terasa tidak nyaman. Belum lagi bila timbul gejala lain, seperti mata terasa perih, lebih sensitif terhadap cahaya, mata merah, kesulitan memakai lensa kontak, kesulitan mengemudi di malam hari, atau penglihatan mata menjadi kabur dan tegang.

    Seperti halnya kulit yang harus dijaga supaya tetap terhidrasi dan jangan sampai kering, ternyata mata pun juga sama. Dikutip dari situs MayoClinic, bila dibiarkan, orang yang mengalami mata kering bisa mengalami komplikasi, seperti meningkatnya risiko infeksi mata, peradangan mata, abrasi permukaan kornea, ulkus kornea, penurunan penglihatan, termasuk menurunkan kualitas hidup karena aktivitas sehari-sehari yang terganggu.

    Bahkan dr. Jessica Zarwan, Sp.M (K) memberikan warning agar tidak menyepelekan mata kering, karena pada tingkat yang parah, bagi yang terkena mata kering ditambah komorbid atau penyakit berat lainnya seperti diabetes atau sindrom Sjogren, sindrom mata kering bisa menyebabkan kebutaan.


Insto Dry Eyes, kemasannya mungil tinggal masukkin ke makeup pouch (Dok. Pribadi)

    #MataKeringJanganSepelein, karena gejala mata kering sebenarnya bisa dicegah dan dihindari. Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan, mengutip dari situs Mayoclinic:

  1. Hindari tiupan udara langsung ke mata. Udara dari AC, kipas angin, atau pengering rambut, jangan sampai terkena langsung ke mata.
  2. Menjaga agar udara di ruangan jangan terlalu kering.
  3. Istirahatkan mata saat bekerja dalam waktu lama. Jangan biarkan mata terlalu tegang karena bekerja terlalu lama. Tutup mata dan biarkan rileks selama beberapa menit. Atau berkedip beberapa kali selama beberapa detik agar air mata dapat tersebar secara merata.
  4. Bila berada di tempat dengan kadar udara sangat kering, seperti di pesawat terbang atau di daerah gurun, ada baiknya menutup mata beberapa menit sekali agar air mata tidak terlalu banyak menguap.
  5. Letakkan layar komputer atau gawai di bawah ketinggian mata agar mata tidak tegang. Ini juga membantu memperlambat penguapan air mata saat kita lupa mengedip.
  6. Berhenti merokok. Ini, sih, sudah jelas harus dilakukan karena dampak buruknya sangat banyak, termasuk pada gejala mata kering.
  7. Teratur menggunakan air mata buatan. Bagi penderita mata kering kronis, obat tetes mata sangat bermanfaat menjaga kesehatan mata. Obat tetes mata menjaga mata tetap terhidrasi atau terlumasi dengan baik. 

    Bagi kita yang sering berada di depan layar atau gawai, bisa juga menerapkan Rule of 20. Lakukan hal berikut, setelah durasi 20 menit terpapar layar gawai; istirahatkan mata selama 20 detik dan melihat objek dengan jarak 20 kaki atau 6 meter. Dokter spesialis mata, dr. Hisar Daniel, Sp.M menyebutkan, bila mata tetap perih dan kering setelah Rule of 20 dilakukan, obat tetes mata bisa menjadi solusi. Apalagi bila tinggal di daerah tropis dengan sinar UV yang tinggi. 

    Dosisnya adalah 1 tetes untuk sekali pemakaian, dengan durasi 4 kali dalam sehari. Tapi, bila keluhan mata perih dan kering terus berlanjut atau makin parah, mungkin solusinya sudah harus berkonsultasi dengan spesialis mata.


Tetesin-insto-dry-eyes
Tetesin Insto Dry Eyes yang Tersedia di Minimarket Biru
(Dok. Pribadi)


    Salah satu obat tetes mata yang bisa dipakai sehari-hari adalah INSTO DRY EYES. Air mata buatan produk Combiphar ini secara khusus memang concern untuk mencegah terjadinya mata kering. #InstoDryEyes juga mudah ditemukan di minimarket sekitar, jadi jangan banyak alasan, ya. Kesehatan mata kita bisa dijaga dan diusahakan apalagi di tengah gempuran tren pemakaian gawai yang durasinya bisa panjang banget. Kalau teman-teman, ada tips khusus apa buat menjaga kesehatan mata?


Referensi: 

Berliany, Cinta Ayunda. (2023) Prevalensi kejadian dry eye syndrome saat pandemi covid-19 di Rumah Sakit Umum Siloam Karawaci tahun 2020-2022. Bachelor thesis, Universitas Pelita Harapan. Diakses pada 14 Mei 2025 dari https://repository.uph.edu/id/eprint/56495/ 


Dry eyes. (2022). Diakses pada 14 Mei 2025 dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dry-eyes/symptoms-causes/syc-20371863  


Sari, Cahya. (2023). Penggunaan obat tetes mata bukan solusi pertama mata kering. Diakses pada 15 Mei 2025 dari https://www.antaranews.com/berita/3799347/penggunaan-obat-tetes-mata-bukan-solusi-pertama-mata-kering 


Mata Kering Bikin Penglihatan Kurang Tajam, Simak Saran Dokter. (2022). Diakses pada 14 Mei 2025 dari https://www.tempo.co/gaya-hidup/mata-kering-bikin-penglihatan-kurang-tajam-simak-saran-dokter-243500

Tidak ada komentar :

Posting Komentar