Again.
Tiap ke Dramaga pasti deh ngerasain luar biasa macetnya jalan raya tempat kampus tercinta berada. Malah kayaknya belum lengkap ngerasain IPB kalau belum kena macetnya.
Terus di jalan mikir, emang sih jalan raya dramaga itu sempit. Sempit untuk ukuran jalan raya yang dilewati seabrek-abrek orang.
Orang di Bogor, terutama di Dramaga berasa udah banyak banget! Banyak banget! Kayaknya udah nggak jauh beda sama Jakarta. Isinya orang semua.
Tapi, nggak bisa nyalahin orang yang jumlahnya kebanyakan sih... Secara zaman dulu yang satu keluarga isinya 12 orang berasa di pelajaran sejarah diceritain nggak crowded-crowded banget negara ini.
Nah sekarang? Kota-kota besar kayaknya isinya orang semua! Sampai pada rebutan oksigen kali yak. #Ngaco
Yak, maklum aja sih, kota besar pusat peradaban, kemajuan, hidup lebih mudah di kota besar. Hm, maybe, saya belum ngerasain hidup lama di kota terpencil (dan nggak terlalu tertarik or pengen juga ).
Coba deh kota-kota pelosok disediakan fasilitas yang nggak kalah dengan kota besar. Baik itu lapangan kerja atau fasilitas penunjang kehidupan lainnya, mungkin kota-kota besar nggak akan terlalu crowded. Hm, mungkin, who knows?
Gampang ngomong gitu. Tapi, mungkin effort nya luar biasa buat narikin orang untuk mau membangun daerah or kota pelosok.
Btw, apa kabar ya program transmigrasi yang dulu pernah dipelajari pas mapel IPS sama Sosiologi? Kayak sekarang-sekarang ini nggak pernah dengar lagi soal program itu. Apa saya yang kurang update?
Entah.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar