SOCIAL MEDIA

Minggu, 04 Agustus 2019

Antologi Rasa: Review Novel (First Time Reading Ika Natassa's)

Akhirnya nyemplung juga ngikutin arus baca novel kekinian. Gara- gara bingung, pengen baca novel, tapi enggak nemu novel yang enak dibaca.

Tiba-tiba keinget Ika Natassa. Ngintip salah satu teaser novelnya di Storial dan ngerasa wow! Tulisannya sungguh layak dibaca.


Cusss nyari Antologi Rasa (karena novel yang free ebooknya mudah dicari). Ampuni hamba ya Allah karena masih mendukung pembajakan. Baca baru satu bab dan ngerasa dunia yang jadi setting ceritanya, enggak saya banget. LOL.

Meskipun cerita kehidupan bankersnya enggak asing, secara itu kerjaan sehari-hari suami saya. Sebelas dua belas lah meski suami kerja di perbankan syariah, karena sama-sama bankers.

Gaya bahasanya yang mix bahasa inggris (dan latin buat judul-judul bab), terasa mendidik pembaca untuk paham dan cas cis cus ngerti bahasa Inggris juga. Sebab bahasa Inggris yang dipake penulis bukan yang sepotong-potong doang, melainkan yang beneran dipake percakapan keseharian orang dengan bahasa Inggris sebagai bahasa ibu. Cocoklah kalau novel ini jadi favorit milenial yang ngomongnya campur aduk bahasa Inggris, ala anak-anak Jaksel dan BSD.

Meskipun topik ceritanya klasik banget (love story, of course!), tapi luasnya pengetahuan dan pergaulan sang penulis, bikin saya betah membaca novel ini.

Cerita cinta saling silang (meminjam istilah Dee) dan persahabatan Keara, Harris, Ruly, dan Denise, bikin saya tersihir dengan magic penulis mengemas kisah romantis kaum urban. Bikin saya realize bahwa, boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Only God knows.

Berkorelasi sekali dengan yang sedang yang saya pikirkan akhir-akhir ini. Ketika saya sedang mengejar-ngejar sesuatu yang sifatnya duniawi, lalu saya berhasil mendapatkannya, somehow saya malah ngerasa hollow, kosong, dan kehilangan makna. Jeleknya manusia ya, so greedy. Jadi, sebenernya maunya apa? Ini kejadian sama Keara yang finally (spoiler) enggak lagi bertepuk sebelah tangan, padahal udah lebih dari 3 tahun memendam rasa.

Kalau berhak menilai, novel pertama Ika Natassa yang saya baca ini saya kasih skor 8/10. 

Saya beneran baca novel ini sepenuh hati loh. Enggak screening. Di sela-sela kesibukan saya sebagai emak-emak, saya berhasil menyelesaikan novel ini dalam waktu 3 hari, dengan durasi waktu membaca per harinya 2-3 jam. Sungguh saya sangat bangga terhadap diri saya sendiri. LOL.

Penggambaran karakter tokoh dalam Antologi Rasa sangat menarik karena menurut saya memanusiakan manusia. Meskipun saya belum pernah berkenalan dekat dengan personal seperti Keara dan tokoh-tokoh lain, yang jelas, lingkar pergaulan mereka banyak membuat saya tercengang. Minum wine dan bir kayak minum air mineral, pergi ke bar dibahasakan senormal jalan-jalan ke mall, belum lagi sex life yang diceritakan udah kayak di luar negeri sana. Oh my, saya beneran mainnya kurang jauh deh karena masih 'kaget' dengan hal-hal seperti ini.

Beberapa hal yang mengganggu dalam novel ini salah satunya adalah bahasa asing yang menurut saya porsinya cukup banyak. Meskipun sangat dimaklumi karena tokoh-tokohnya berlatar pendidikan luar negeri, Boston dan New York. Jadi, mungkin sayanya yang perlu meng-upgrade literasi berbahasa asing.

Ending novel juga saya rasakan seperti terburu-buru. Pas udah sampe di halaman-halaman akhir saya malah sedikit shocked karena berpikir, 'Lah endingnya gini doang?'. Penggambaran cerita yang solid di awal rasanya kurang nendang dengan penutupan seperti itu.



Membaca novel ini selain bikin saya semangat untuk menulis, juga bikin saya nyadar, 'Selama ini kemana aja?!' Novel yang sudah hits dari 8 tahun lalu, baru saya baca sekarang. Tapi, enggak apa-apalah, baru baca sekarang juga kena momennya, karena beberapa waktu yang lalu, adaptasi novel ke film layar lebarnya baru saja dirilis. Gimana komentar teman-teman yang sudah menonton?

Semoga bermanfaat.


Sumber gambar: Pinterest

Tidak ada komentar :

Posting Komentar