Hari
ini kami pergi ke distrik 1 lagi dan hanya kami berlima. Alhamdulillah, kami
bisa naik dan turun bus di tempat yang tepat.
Tujuan
kami hari ini adalah ke masjid central Saigon lagi untuk melaksanakan sholat
jumat. Karena saya dan teman wanita lainnya sedang tidak sholat, kami menunggu
didekat gerbang masjid.
Ha,
akhirnya kami melihat banyak sekali penduduk muslim di Vietnam. Yeah, meskipun sangat
tidak banyak penduduk asli, tapi, saya merasa senang bertemu dengan warga yang
saya duga berasal dari Malaysia dan Timur Tengah. Kami ditawari kurma gratis
juga oleh pengurus masjid setempat.
Jamaah
di masjid ini sangat banyak, kebanyakan menurut saya adalah penduduk asing yang
bekerja di distrik 1. Jamaah yang hadir bisa sampai memenuhi shof paling akhir
masjid. Khutbah jumat yang diberikan disampaikan dengan bahasa melayu dan bahasa Vietnam.
Setelah
sholat jumat berakhir kami mengobrol di dekat gerbang sebelum pulang, sekedar
menanyakan kepada teman-teman laki-laki bagaimana rasanya sholat jumat pertama
kali di negeri orang, saat tiba-tiba seorang kakak bertanya apakah kami dari
Indonesia.
Senang
sekali, akhirnya bertemu saudara senegara. Kami bertemu dengan seorang kakak
yang berasal dari jakarta dan sedang melaksanakan pertukaran pekerja di Vietnam
selama 2 bulan. Kami mengobrol sebentar, lalu kami bertemu dengan penduduk
Indonesia lainnya yang ternyata sudah saya kenal melalui akun facebook dan baru
sekarang saya temui bentuk riilnya.
Yeah,
momen sholat jumat seperti ini sangat berarti karena kami bisa bertemu saudara
sesama muslim dan saudara setanah air.
Kami
berbincang sejenak tentang konsulat jenderal Vietnam di Indonesia dan hal-hal
lainnya tentang Ho Chi Minh city.
Tidak
lama, karena mereka harus kembali bekerja. Kami lalu melanjutkan perjalanan
menuju Ben Tanh market untuk kedua kalinya untuk mencari tempat makan siang
yang halal di restoran Malaysia. Kami mencari restoran halal yang cukup murah
yang tidak seperti pengalaman di restoran halal sebelumnya yang amat sangat
menguras kantong kami.
Kami
menemukan satu restoran halal. Saya membayar 45000 VND untuk menu nasi, udang
sambal, dan telur dadar.
Setelah
itu kami pergi untuk menukar uang USD di tempat yang telah kami survei
sebelumnya dan sudah kami bandingkan dengan tempat-tempat lainnya, kami
mendapatkan 21150 VND untuk 1 USD.
Kami
pulang dengan menaiki bus nomor 19 dari bus station di dekat pasar Ben Tanh dan
berhenti dekat plang Jotun di daerah Son Tan untuk bertemu dengan seorang kakak
dari Indonesia.
Kami
pergi ke apartemennya di lantai 10 dan kami cukup nyaman dengan apartemennya.
Sewa apartemen per bulannya 6 juta VND dengan fasilitas lengkap seperti tempat
memasak, kulkas, mesin cuci, dua kamar tidur dengan tempat tidurnya, serta
penggunaan air, listrik, tv kabel dan internet.
Saya
sempat tergoda ingin pindah ke apartemen tersebut saat mendengar fasilitas-fasilitas
yang disediakan. Namun saat kami pulang dan melewati lingkungan yang ada di
sekitar apartemen, saya menjadi sedikit ragu.
Karena
mungkin apartemen tersebut berada bukan di lingkungan kampus, jadi terdapat
banyak klub.
Kami
banyak bercerita dengan kakak dari Indonesia tersebut. Banyak hal sebenarnya
yang kami bicarakan. Misalnya tentang Masyindo (Masyarakat Indonesia) di Vietnam
yang jumlahnya mungkin sekitar 400an orang di Vietnam Selatan dengan pusat di
Ho Chi Minh city. Masyindo disini diakui oleh Konjen maupun Kedutaan sebagai
perkumpulan masyarakat Indonesia yang solid dan kompak bila dibandingkan dengan
perkumpulan masyarakat Indonesia yang ada di Vietnam Utara. Mungkin hal
tersebut disebabkan banyaknya kegiatan yang dilaksanakan sehingga menciptakan
kesempatan untuk masyarakat Indonesia di Ho Chi Minh untuk berkumpul.
Kami
pulang menaiki taksi Mailinh karena sudah cukup malam dan tidak ada bus yang
beroperasi menuju kampus. Kami membayar biaya taksi sebesar 92500 VND untuk 5
orang dan bonus tips 1500 VND untuk sang sopir.
Hari
ini membahagiakan, karena di tengah-tengah masalah yang kami hadapi di negara
orang, ada sedikit motivasi dan kelegaan bahwa kami memiliki saudara-saudara
yang terikat dengan kami.
~o~
Tidak ada komentar :
Posting Komentar