SOCIAL MEDIA

Kamis, 22 Februari 2018

Into SM

Masuk dalam sebuah komunitas yang isinya ibu-ibu, tentu ada nilai positif dan negatifnya. Buat saya pribadi, positifnya adalah rasa bahagia. Negatifnya, riskan slek alias selisih hati atau pendapat.

Bahagia dan bersyukur bisa gabung di Shalihah Motherhood (SM). Rasa yang wajar dialami ibu yang sehari-hari di rumah saja seperti saya. Di SM saya mendapat teman ngobrol. Tahu sendiri, ibu-ibu dan ngobrol itu sudah seperti tahu dan petis asli Semarang yang enggak enak kalau dipisahkan.

Ngobrol di SM itu semua berfaedah. Mulai dari bahas yang serius, seperti ngobrolin kesehatan anak, masalah keluarga, de el el yang sejenis, sampai bahas hal receh, tapi menghibur hati dan mungkin bikin beberapa orang ber-o-o ria.

Nggak ada obrolan yang enggak berfaedah di SM, karena obrolan yang saya bilang receh tadi pun pasti ada hikmahnya. Misal, bikin lega yang memulai dan terlibat obrolan, juga bikin terhibur member yang menyimak saja.

Yep, ini penting banget buat ibu (kayak saya) yang butuh hiburan, tapi enggak bisa kemana-mana.

Negatifnya yang saya bilang slek hati atau pendapat, sebenarnya belum saya alami di SM. Soalnya saya gabung di SM baru hitungan hari.nggak dibuka beberapa jam saja, chat di SM bisa nembus ratusan. Sejauh ini saya masih jadi penyimak dan pengamat.

Saya bisa menyebut (kemungkinan) hal negatif yang akan muncul di SM dari pengalaman selama bergabung di grup yang isinya ibu-ibu semua.

Tahu sendiri, ibu yang satu dan ibu yang lain pasti punya cara yang berbeda-beda dalam bersikap dan menyikapi sesuatu. Kalau masa-masanya PMS (PreMenstrual Syndrome) atau memang lagi banyak pikiran atau sebab sejenis, dipantik obrolan sensitif sedikit saja mungkin bisa menyebabkan slek.

Saya berhusnudhon, semoga tidak terjadi masalah seperti itu di SM. Tapi, yang namanya ibu-ibu, buat saya, masalah seperti itu bisa dimaklumi. Enggak usah soal obrolan, chat yang banyak dan muncul terus notifikasinya mungkin bisa bikin 'tanduk' muncul.

Aduh, saya berimajinasi dan ber-dzon terlalu jauh sepertinya.

Sebagai newbie, member baru, dan plegmatis sejati, saya berharap grup aman, damai, tenang. Heboh-hebohnya yang positif-positif saja lah. Seperti sore ini saja, saya ketawa-ketiwi membaca chat mbak Icha (owner @mamalova.books) yang kepedesan makan ceker neng jebret.

Simpel banget kan hiburan ala saya?

Saya berharap SM enggak hanya membawa manfaat untuk 150an membernya di dalam grup Whatsapp saja. Tetapi, juga membawa lebih banyak manfaat untuk ibu-ibu di seluruh penjuru tanah air. Utopis? Mungkin, tapi biar saja.

Utamanya semoga SM bisa membantu masalah paling hits yang dialami banyak ibu zaman now, yaitu masalah BB (Baby Blues) dan PPD (PostPartum Depression/Depresi Pasca Persalinan). Masalah para ibu yang diam-diam mematikan.

Membaca beberapa tulisan member SM yang lain, saya pikir SM menjadi wadah yang pas. Calon Ibu mendapat bekal ilmu, mulai dari yang sifatnya ilmiah sampai yang bentuknya sharing tentang seluk beluk per-hamil-an, melahirkan, dan pasca melahirkan.

Mengalami hal yang baru, panik, bertanya-tanya, lalu bisa sharing dengan orang yang mengalami hal yang sama menjadi sesuatu yang sangat melegakan.

Semoga kebahagiaan dan kelegaan yang saya rasakan juga bisa dirasakan ibu-ibu yang lain.

Mommies yang sedang gundah gulana, dirimu enggak sendiri kok. Mommies yang lain pun pernah merasakan hal yang sama. Tentu saja saya termasuk di dalamnya.

Sekian.

~~~



#SMwritingchallenge
#memberONLY
#syukuranSM
#SM4.0


#ONEDAYONEPOST
#ODOPBATCH5


Ps.
Ingin mengenal SM lebih jauh?


Image credit: Pinterest dari Instagram seseorang

4 komentar :

  1. beberapa jam udah ratusan chat. Rame banget ya berarti. Nggak kebayang scrollnya gimana hehee

    BalasHapus
  2. Manfaat banget nih,
    Semangat Mother shalihah ^_^

    BalasHapus
  3. Isi wa grup semua nih kayaknya 😅 ehh ga miror si rafi nih 😂

    BalasHapus