SOCIAL MEDIA

Kamis, 22 Februari 2018

Mengecilkan Masalah

[Alert! Tulisan curhat]

Dulu saya orang yang sangat cuek. Enggak terlalu peduli apa kata orang. Baik tingkah laku, fashion style, lifestyle, pemikiran, suka-suka saya. Bukan berarti saya jadi hidup tanpa aturan karena sesuka-sukanya.

Saya melakukan apapun sesuai prinsip saya yang penting tidak melanggar aturan Islam dan tidak menzalimi orang lain.

Contohnya, saya senang dan hobi sekali keluar rumah untuk waktu yang singkat dengan pakaian super simpel, kaos rumah dirangkap jaket, rok jeans, kerudung bergo. Sejak baligh bahkan sampai sekarang itu adalah outfit kesukaan. Pikir saya buat apa ribet-ribet kalau keluarnya hanya sebentar.

Sayangnya, saya pernah kena tegur gara-gara outfit. Dikatain gembel banget lah dan segala-gala macam. Beberapa juga bilang sayang enggak memperhatikan estetika seorang muslimah.

Aduh, ribet amat ya.

Pakaian saya karena mempertahankan kebiasaan lama seringnya pakai warna netral, jadi memancing kekesalan seseorang karena pakaian milik saya yang sama sekali enggak indah alias kelabu.

Sebenarnya saya enggak mau terlalu menggubris. Tapi, akhirnya memerah juga kuping saya mendengar kritikan-kritikan itu.

Akhirnya, untuk melegakan hati, saya pun melenyapkan beberapa pakaian yang menurut kebanyakan orang 'gembel' itu, lalu mempermak pakaian-pakaian saya sesuai selera orang normal. Paling enggak bikin mata orang enggak melirik gara-gara dianggap udah biasa alias mainstream, bukan enggak dilirik karena menyakiti mata.

Memang susah sih, melakukan sesuatu yang bukan 'kita' banget. Apalagi inisiasinya orang lain dan berupa perintah.

Aduh, kalau saya yang dulu, pasti sebodo teuing dah!

Tapi, masalahnya kadang kita terlalu sibuk dengan dunia kita sendiri hingga enggak mempedulikan apa pandangan orang. Kayak begini ada baik dan buruknya masing-masing untuk diturutin.

Kasus saya, kalau enggak diturutin jatuhnya bisa zalim pada orang lain.

Saya memang merasa sangat berat untuk berubah. Tapi, kalau tidak mau berubah, masalah nanti jadi berbuntut panjang.

Urusan kita di dunia untuk bekal akhirat masih sangat banyak. Jadi, sesekali menilik kembali kenyamanan dunia kita untuk kebaikan orang lain, sepertinya enggak salah. Enggak perlu membesar-besarkan masalah karena masalah yang singkat saja sudah bikin kepala nyut-nyutan.

~~~

Ps. Maafkeun ribet banget nyebut enggak dan tidak…



#ODOPBATCH5
#ONEDAYONEPOST


8 komentar :

  1. Kadang memang sepertinitu ya, adakalanya kita harus mengikuti pendapat orang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, mbak, diikuti dengan penuh pertimbangan,

      Hapus
  2. Selama pendapat orang itu tdk bertentangan dgn islam tak masalah untuk dipertimbangkan dan dilakukan, mungkin juga itu bentuk perhatian dan sayang mereka pada kita,hehehe, jd inget saya wkt muda suka selengean klo pakai baju, sama mba dapet krisan dr kel dan org lain😉 duh kok jd curhat ya?😁

    BalasHapus
  3. Dimaafkeun mbak :D Peace ;)
    Hiii ... Ini mah saya banget, penampilannya sebodo' ae pokoknya :D
    Pernah sih, berpenampilan feminim gituh, tapi yang namanya tomboy tetep aja keliatan. #ikutancurhatdeh :D

    BalasHapus
  4. Iya saya juga termasuk perempuan yang sama seperti mbak. Tapi emg kadang2 kita juga harus mendengar saran dan pandangan orang lain for be better life

    BalasHapus
  5. Hmmm ... ternyata komentar saya memang belum ada ya? Jadi tadi ngirim kemana? 😱
    #dimaafkeunmbak 😆 Peace.
    Saya termasuk yang sebodo' ae sama penampilan mbak, persis mba'e.
    Pernah, berpenampilan feminim gituh, eh, tapi tetep aja aura tomboy-nya keliatan 😁🙈
    Ya setuju sih, ikuti yang positif, lupakan yang negatif 😇

    BalasHapus