SOCIAL MEDIA

Senin, 14 Oktober 2013

Day 3 ; Going to District 1



Pagi hari diawali dengan suara musik di depan taman kanak-kanak. Bangun tidak terlalu pagi lalu membaca doa dan lain-lain. Rencana hari ini adalah betemu dengan Dr. An untuk memberikan paspor untuk mengurus sedikit masalah yang kami dapati dengan polisi Vietnam lalu pergi ke distrik 1 untuk berkunjung ke masjid Saigon.
Sekitar pukul 8 pagi kami memasak untuk sarapan pagi. Menu hari ini adalah buncis wortel dengan orak-arik telur. Cukup enak dengan bumbu yang sederhana yaitu royco. Peace ^_^v
Pukul 9 semua beres dan hingga pukul 10 siang kami bersiap menuju kampus untuk bertemu dengan ibu dosen.

Seperti biasa kami berjalan menuju kampus melewati jalanan yang luar biasa ramai dan berantakan. Dan seperti biasa, orang-orang masih melihat keheranan ke arah kami, dan saya mulai terbiasa karena dipandangi. Kalau sebelumnya saya balik melihat ke arah mereka dan tersenyum, sekarang-sekarang ini saya mulai tidak membalas pandangan mereka dan hanya berjalan menunduk atau melihat lurus ke jalan.
Kami mulai berjalan lebih cepat dari sebelumnya dan ternyata pada jam itu kami berjalan melawan arah karena mahasiswa di NLU hampir semua berjalan menuju pintu keluar gerbang.
Ada yang lucu sebenarnya. Saat di rumah, kami para wanita entah kenapa teringat lirik lagu mars asrama TPB IPB dan menyanyikannya sebai dua bait, ternyata saat kami pergi ke kampus, kami banyak menjumpai mahasiswa-mahasiswa dengan koper-koper mereka, kami menduga mereka adalah mahasiswa baru.

Kami sampai di fakultas agak terlambat dari waktu yang dijanjikan. Namun ternyata Dr. An masih menyambut kami dengan senyuman dan lagi-lagi tidak keberatan dengan itu. Beliau lalu meminta paspor dan foto kami.
Teman-teman NLU tahun ketiga ternyata sedang sibuk dengan penerimaan mahasiswa baru di advanced program FST. Jadi, teman kami yang bernama Pi menjelaskan bahwa di advanced program FST ada ujian masuk hingga 3 kali. Tahun 2010 hingga 2012 kemarin advanced program hanya berisikan 30-40 orang dengan beberapa mahasiswa yang keluar masuk kelas. Namun, di tahun ini, advanced program FST menerima pendaftar hingga 100 orangan lebih.

Lalu berangkatlah kami menuju distrik 1 ditemani 5 orang teman dari NLU.
Ah ya, ada lagi kejadian yang lucu di fakultas. Kami bertemu dengan salah satu mahasiswa advanced program FST tahun 2012 yang kata teman saya mirip dengan Nick khun 2 pm. Dua teman saya sempat membuat kehebohan didepan ruangan dekanat. Ya, anak muda.

Kami menuju distrik 1 dengan menaiki bus nomor 19. Ongkosnya 6000 VND. Saya mendapat tempat duduk dan saya terkantuk-kantuk di tempat duduk karena AC di bus yang nyaman. Perjalanan menghabiskan waktu sekitar 1 jam dan kami berhenti di dekat kedutaan besar AS. Seharusnya kami tidak berhenti di tempat tersebut sehingga kami harus berjalan cukup jauh. Tapi, hal tersebut cukup menarik. Kami akhirnya bisa melihat warga asing selain penduduk Vietnam. Kami juga melihat bangunan-bangunan pencakar langit yang terlihat berkelas. Ya, berbeda jauh dengan tempat kami tinggal di Thu Duc District yang sampai dengan sekarang bangunan paling bagus yang kami lihat adalah Coop Xtra (salah satu supermarket).
Lagi-lagi, meskipun kawasan tersebut dipenuhi warga asing, tetap saja kami menjadi perhatian yang menarik bagi penduduk Vietnam. Bahkan pengendara motor yang melintas masih sempat-sempatnya menoleh ke arah kami sambil menyetir.
Pedestrian di distrik 1 ini cukup menyenangkan. Namun, tetap saja, tempat menyeberang dan lampu lintas hanya sedikit lebih rapi.

Kami berjalan sekitar 15 menit dan kami sampai di masjid Saigon. Letaknya disebelah hotel tinggi dan didepannya terdapat restoran halal Saigon dan restoran halal satu lagi dengan inisial H, saya agak lupa namanya.
Di masjid Saigon kami bertemu dengan muslimah dari Malaysia dan pertama kalinya kami mengucapkan salam kepada sesama muslim. Kami bertegur sapa dengan mereka.
Setelah sholat, kami menuju patung di dekat bundaran tempat kami seharusnya turun dari bus nomor 19.
Kami menaiki bus nomor 19 lagi dan pergi menuju pasar Benh Tanh. Tidak lama kami turun di tempat yang mirip bus station.
Kami menyeberang dan berfoto di depan patung yang saya lupa namanya. Hoang, teman kami menunjukkan salah satu bangunan tertinggi di Ho Chi Minh.
Tadinya kami berencana menuju post office di Ho Chi Mihn, namun, karena kami dan teman-teman kami merasa lapar, kami pergi ke restoran halal yaitu VN Halal yang tidak jauh dari patung tersebut. Kami menikmati Beef Noodle Soup atau Pho Bo halal seharga 95000 VND. Teman-teman NLU kami mencoba mi bandung, kwetiauw, mi lemak, dan nasi dengan daging kecap yang saya lupa namanya.
Rasa Pho Bo di restoran halal tersebut sedikit berbeda dengan yang biasa dijual di warung-warung Vietnam, kata teman NLU kami yang mencicipi Pho Bo tersebut. Ya, mungkin kerena pengaruh daging yang digunakan.

Setelah dari restoran VN Halal kami pergi ke Reunification Palace dan kami melewati tempat minum di distrik 1 dan kebanyakan warung-warung itu menyediakan bir, dan lain-lain.
Kami hanya bisa berfoto didepan Reunification Palace karena kami tidak bisa masuk akibat jam berkunjung yang sudah habis.
Lalu kami pergi ke taman di depan Reunification Palace dan kami menikmati sore di taman tersebut yang juga dekat dengan Notre Dame Palace. Teman-teman memesan es kopi Vietnam dan saya hanya mencicipi seteguk es kopi milik teman saya dan itu sudah cukup untuk membuat saya merasa tidak karuan. Ya, saya ternyata tidak cocok dengan kopi manapun.

Sekitar pukul setengah 6 sore kami pulang dengan menaiki bus nomor 6 menuju bus station dekat NLU. Bus ramai namun alhamdulillah saya mendapat tempat duduk. Saya bisa menikmati jalanan Vietnam distrik 1 hingga Thu Duc distrik yang amat sangat ramai karena jam pulang kerja dan sekolah.
Saya heran sekali dengan lalu lintas di Vietnam yang amat sangat tidak teratur, bus nyaris bersentuhan dengan pengendara mobil, motor, dan sepeda, namun belum ada satu kecelakaan pun yang saya jumpai. Kalau pun hampir bersentuhan, mereka hanya saling membunyikan klakson dan terlihat santai saja. Tidak emosi sama sekali.

Kami sampai di bus station NLU sekitar pukul 7-8 malam. Lalu kami berjalan menuju tempat tinggal dan nampak keramaian menyambut festival Mid Autumn sudah dimulai.

~o~

2 komentar :

  1. Hai, salam kenal dari saya, Alim Sudio, saya adalah akitifis dari komunitas Buddhis di Indonesia. Dibawah bendera MAJELIS NICHIREN SHOSHU BUDDHA DHARMA INDONESIA (MNSBDI), setiap tahunnya, kami mengadakan kegiatan untuk para profesional muda (21-40 tahun) untuk melakukan kunjungan di berbagai negara di Asean. Biasanya pesertanya mencapai 300 orang. tahun ini kami tertarik sekali untuk ke Vietnam. Namun kami 'buta' sama sekali dengan Vietnam. saya mencari data di internet dan menemukan blog ini. Senang rasanya jika ada pihak indonesia yang bisa membantu di sana. Komen ini adalah email perkenalan dari saya. Apakah bisa membantu kami? ini alamat Email saya : alimsudio@gmail.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah, mohon maaf karena baru bisa membalas sekarang.
      Oh, di Vietnam ada perkumpulan masyarakat Indonesia di Vietnam, kontak dan lainnya akan saya email.
      Tapi, mohon maaf, saya dan teman2 saya menetap di Vietnam sampai tanggal 29 januari 2014 saja, jadi, kalau kunjungan ke Vietnamnya setelah tanggal itu kemungkinan besar kami tidak bisa banyak membantu.

      Hapus